Model DeLone Dan McLean, DeLone and McLean
AKUTANSI ELEKTRONIK II
KESUKSESAN SISTEM INFORMASI



Oleh

Nama:Yohanes Francisco M. Wuar
NIM:15083000125
Kelas:3B




BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Kebutuhan yang semakin kompleks menyebabkan adanya perubahan di dalam lingkungan masyarakat.

Hal itu dapat dilihat dengan adanya perkembangan peralatan berteknologi canggih yang mampu membantu manusia memenuhi kebutuhan hidup. Peralatan berteknologi canggih tersebut biasa dikatakan sebagai teknologi informasi. Teknologi informasi sendiri dapat diartikan sebagai teknologi yang menggabungkan komputasi (jaringan komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara, ataupun video (Williams dan Sawyer, 2003).
Teknologi informasi berada di dalam sistem informasi. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan bergantung pada bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan (Goodhue, 1995). Perbankan  menggunakan sistem yang di dalamnya terdapat aplikasi akuntansi.
Semakin tinggi kecanggihan suatu teknologi maka semakin tinggi juga masalah yang mungkin timbul akibat dari adanya teknologi tersebut. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual (Irwansyah, 2003). Masalah yang biasanya terjadi dalam pemakaian paket sistem informasi adalah tidak kompatibelnya sistem dengan proses bisnis dan informasi yang diperlukan organisasi (Janson dan Subramanian, 1996; Lucas, Walton, dan Ginzberg, 1998).
Faktor sumber daya manusia sebagai pengguna dan pemakaian sistem informasi menjadi hal yang penting untuk perkembangan sistem informasi (Jumaili, 2005). Sistem informasi dapat dikatakan sukses jika faktor kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan sistem mampu memberikan rasa puas terhadap pengguna sehingga pengguna bersedia untuk menggunakannya lagi dan akhirnya dapat meningkatkan kinerja pengguna di dalam perusahaan.
Model yang dapat digunakan untuk meneliti apakah sistem informasi telah sukses diterapkan di perusahaan adalah model DeLone dan McLean yang dimodifikasi oleh McGill, et al (2003). Model DeLone dan McLean diadaptasikan dengan kondisi perbankan sebagai objek penelitian. Adaptasi dilakukan dengan mengubah objek penelitian dari sistem bank menjadi aplikasi operasional bank sehingga yang dimaksud sistem informasi di dalam penelitian ini adalah aplikasi operasional bank. Dari model DeLone dan McLean yang diadaptasi ke kondisi perbankan pada umumnya, kemudian dimodifikasi oleh McGill, et al. (2003) dengan menambah satu variabel dan menghilangkan salah satu hubungan di dalam model DeLone dan McLean (1992).


BAB II
KAJIAN MATERI

A.Pengembangan Model DeLone Dan McLean (1992 dan 2003)
Penelitian yang terkenal adalah penelitian yang dilakukan oleh DeLone and McLean (1992). Model kesuksesan sistem informasi yang dikembangkan oleh DeLone & McLean (1992) ini cepat mendapat tanggapan. Sebabnya adalah model mereka merupakan model yang sederhana tetapi dianggap cukup valid oleh peneliti. Model DeLone dan McLean (1992) tercipta berdasarkan kajian teoritis dan empiris mengenai sistem informasi yang tercipta oleh para peneliti pada sekitar tahun 1970-an dan 1980-an.
Pada model DeLone dan McLean atau yang lebih dikenal dengan D&M IS Success ini, dimensi-dimensi kesuksesannya saling berkaitan. System quality dan information quality merupakan prediktor yang signifikan bagi user satisfaction. System quality dan information quality merupakan prediktor yang signifikan terhadap intended use. User satisfaction merupakan prediktor yang signifikan untuk intended use dan individual impact. Intended use juga merupakan prediktor yang signifikan terhadap user satisfaction dan individual impact. Lalu, individual impact berpengaruh terhadap kinerja organisasi (organizational impact). Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar Model DeLone dan McLean



Model kesuksesan Delone dan McLean (1992) didasarkan pada proses dan hubungan kausal dari dimensi-dimensi di model. Model kesuksesan sistem Delone McLean ini tidak mengukur ke enam dimensi pengukuran kesuksesan sistem informasi secara terpisah tetapi mengukurnya secara keseluruhan dengan variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lainnya.
Seddon dan Kiew (1996) melakukan pengujian atas pengaruh variabel system quality terhadap user satisfaction. Hasilnya konsisten dengan hasil pengujian Delone dan McLean (1992). Peneliti lain yang melakukan pengujian terhadap hubungan dua variabel ini yaitu Roldan dan Millan (2000) dan Rivard, Poirier, Raymond, dan Bergeron (1997). Roldan dan Millan (2000) dan Rivard et al. (1997) (dalam McGill, et al., 2003) mendukung adanya hubungan dari dua variabel ini.
Hubungan variabel information quality terhadap user satisfaction juga diteliti oleh Seddon dan Kiew (1996). Seddon dan Kiew (1996) mendukung adanya hubungan antara information quality dan user satisfaction. Istianingsih dan Wijanto (2008) mengemukakan bahwa kualitas informasi secara signifikan mempengaruhi kepuasan pengguna akhir. Pengaruh variabel sistem quality terhadap use diteliti oleh Taylor and Todd (1995), dan hasilnya sistem quality mempengaruhi use. Information quality berpengaruh terhadap use ditemukan di dalam penelitian yang dilakukan Bradley et al. (2006, dalam Tjakrawala, 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Snitkin dan King (1986) dan Igbaria dan Tan (1997) mendukung penelitian Delone dan McLean pada hubungan kepuasan pengguna (user satisfaction) mempengaruhi penggunaan (use). Fraser dan Salter (1995, dalam McGill et al., 2003) juga mendukung pengaruh user satisfaction pada system usage. Baroudi, Olson, dan Ives (1986) juga menemukan hal yang sama, akan tetapi Baroudi, et al mengatakan bahwa use tidak secara signifikan mempengaruhi user satisfaction. Pendapat Baroudi et al. (1986) juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Radityo dan Zulaikha (2008) dan McGill et al. (2003).
Individual impact diartikan oleh Delone dan McLean sebagai kinerja dari pekerjaan atau tugas, kinerja dalam membuat keputusan, kualitas kerja, dan kualitas lingkungan kerja. Hubungan antara user satisfaction dan individual impact yang ada di dalam model Delone dan McLean (1992) mendapat dukungan dari Gatian (1994). Gatian (1994) di dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif mempengaruhi antara user satisfaction dan individual impact baik secara objektif maupun subjektif. Penelitian Genderman (1998) juga mendukung adanya hubungan positif antara user satisfaction dan individual impact baik secara objektif maupun subjektif. Igbaria dan Tan (1997) menemukan user satisfaction mempunyai hubungan secara langsung yang sangat kuat terhadap individual impact. Penelitian empiris yang dilakukan Millman dan Hartwick (1987, dalam McGill et al., 2003) mendukung hubungan antara individual impact dengan organizational impact. Roldan dan Millan menyatakan bahwa mereka juga menemukan hal yang sama antara individual impact dengan organizational impact.

Banyaknya penelitian yang mendukung model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean membuat McGill et al. melakukan penelitian untuk menguji konsistensi model kesuksesan DeLone dan McLean. McGill, Hobbs, dan Klobas (2003) mencoba membuat sedikit modifikasi pada model kesuksesan sistem informasi yang telah dibuat DeLone dan McLean (1992). McGill, et al. (2003) membuat dua perubahan pada model DeLone dan McLean. Pertama, konstruk (variabel) kualitas sistem dipecah menjadi dua yaitu, variabel kualitas sistem dan persepsi kualitas sistem.
Menurut Edberg dan Bowman (1996, dalam McGill, et al., 2003), konstruk kualitas sistem pada model kesuksesan sistem DeLone dan McLean mengandung dua pengukuran, yaitu secara objektif dan subjektif. Selain itu, pemisahan variabel kualitas sistem dan persepsi kualitas sistem dilakukan karena adanya kekhawatiran terhadap kemampuan pengguna akhir untuk membuat pertimbangan atas kualitas sistem (Edberg & Bowman, 1996). Oleh karena itu, persepsi kualitas sistem dan kualitas sistem dispesifikasi secara terpisah.
Modifikasi yang kedua adalah menghilangkan arah panah dari penggunaan (use) terhadap variabel kepuasan pengguna (user satisfaction). Menurut Baroudi, Olson, dan Ives (1986, dalam McGill, et al., 2003) mengemukakan bahwa pada penelitian sebelumnya menunjukkan kepuasan pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem dan bukan sebaliknya, sehingga jalur kausal antara kepuasan pengguna dan penggunaan ditentukan dengan satu arah bukan dengan arah yang bolak-balik.
Modifikasi yang dilakukan McGill et al. (2003) untuk menguji konsistensi model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean dapat dilihat dari gambar berikut:


B.Pengembangan Model Seddon (1997)
Model kesuksesan D&M banyak mendapatkan perhatian dari para peneliti, diantaranya Seddon dan Kiew (1996), Seddon (1997), Livari (2005),
Radityo dan Zulaika (2007), Budiyanto (2009), Imam Mulyono (2010), Dita Septi Elvandari  (2011), dan Fatania Latifa (2011).
Seddon dan Kiew (1996) menguji secara kritis empat dari enam dimensi yang ada pada model kesuksesan D&M yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, penggunaan dan kepuasan pengguna. Seddon dan Kiew (1996) menguji secara parsial hubungan keempat variabel model kesuksesan
D&M dengan mengubah hubungan kausal menjadi kausalitas satu arah yaitu kualitas sistem dan kualitas informasi secara mandiri mempengaruhi pengguna dan kepuasan pengguna. Seddon dan kiew (1996) menambahkan variabel independen baru yaitu importance of the system. Pemikiran yang mendasari penambahan variabel importance of the system adalah keterlibatan user (user involvement). Keterlibatan user yang besar menunjukkan bahwa sistem itu penting dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
Penelitian Seddon dan kiew (1996) juga mengubah variabel use menjadi usefulness. Pada model kesuksesan D&M variabel use sebelumnya diukur dengan frekuensi kegunaan, dalam penelitian Seddon dan kiew (1996) diubah menjadi usefulness yang diukur dengan persepsi tentang kegunaan sistem informasi. Selain itu, kesuksesan sistem informasi bukan berarti harus menggunakan saja, tetapi harus memberikan manfaat bagi pengguna setelah menggunakan sistem tersebut. Seddon (1997) mengatakan bahwa sistem yang sukses adalah sistem yang memberikan manfaat dan manfaat ini diperoleh setelah sistem itu digunakan. Sebaliknya, sistem yang gagal adalah sistem yang tidak memberikan manfaat bagi pengguna, tetapi bukan berarti sistem tersebut tidak digunakan. Dengan demikian use sebagai pengukur kesuksesan dinilai kurang tepat. Pengembangan lainnya yang dilakukan Seddon dan kiew (1996) adalah mengubah anak panah variabel use dan user satisfaction yang saling mempengaruhi menjadi satu anak panah yaitu dari usefulness yang mengarah ke user satisfaction. Seddon dan  Kiew (1996) berasumsi bahwa persepsi tentang kegunaan akan lebih mempengaruhi kepuasan pengguna sistem.
Penelitian Seddon dan Kiew (1996) dilakukan pada pengguna Departmental Accounting System (DAS) dengan menggunakan dua metode analisis, yakni ordinary least squares (OLS) linear regressions dan structural equation method (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem, (2) kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, (3) kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kegunaan sistem, (4) kualitas informasi berpengaruh terhadap kegunaan sistem, (5) kegunaan sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna, (6) pentingnya sistem berpengaruh terhadap kegunaan sistem, dan (7) pentingnya sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
Seddon (1997) kembali melakukan penelitian mengenai model kesuksesan yang telah dibangun oleh DeLone dan McLean (1992). Dalam penelitiannya yang berjudul Respesification and Extension of the DeLone and McLean Model of IS Success, Seddon (1997) menilai bahwa model kesuksesan DeLone dan McLean (1992) terdiri dari 2 model, yaitu model proses dan model kausal atau varian.  
Menurut Seddon (1997) masalah utama dari model kesuksesan D&M adalah mencoba mengkombinasikan proses dan penjelasan kausal dari model kesuksesan tersebut. Menurut Seddon (1997) model kesuksesan D&M kurang jelas karena adanya tumpang tindih antara model proses dan model varian.
Penelitian tersebut mengatakan bahwa kotak dan arah panah dalam model kesuksesan D&M dapat diintepretasikan keduanya, yaitu suatu varian dan suatu kejadian dalam proses.
Penelitian Seddon (1997) mencoba melakukan spesifikasi ulang dan mengembangkan sedikit versi dari model kesuksesan D&M menjadi dua submodel varian (use dan success) dan menghilangkan intepretasi model proses.(jogiyanto, 2007:74). Model varian tersebut diuji secara empiris dengan mengumpulkan data dalam bentuk sampel mengukur variabelvariabel tersebut dengan menggunakan teknik regresi,SEM, dll.
Penelitian Seddon (1997) menjelaskan kesulitan model kesuksesan D&M. Kesulitian utama terdapat pada kata use yang dapat mempunyai tiga arti berbeda. Arti pertama, IS use sebagai suatu variabel yang memproksi manfaat dan pengguna sistemnya. arti yang kedua pemakaian use adalah model varian dari penggunaan mendatang. Arti yang ketiga IS use sebagai suatu kejadian disuatu proses yang mengarah ke dampak individu dan
organisasi.
Spesifikasi ulang yang dilakukan dalam penelitian Seddon (1997)
yaitu :
- Mengganggap use pada arti pertama yang valid
- Menambah kata “manfaat-manfaat dari pemakaian” dari empat
variabel, yaitu use, user satisfaction, individual impact, organizational impact.
Setelah melakukan spesifikasi ulang, Seddon (1997) menilai bahwa model kesuksesan D&M tidak valid karena menilai bahwa empat variabel yang diubah Seddon (1997) memiliki arti yang sama dan tidak ada hubungan kausal antar variabel tersebut.
Penelitian Seddon (1997) kemudian mengklarifikasi model kesuksesan D&M dengan menggabungkan dua model varian menjadi sebuah model baru. Model pertama yaitu model perilaku parsial dari pemakaian sistem informasi. Model yang kedua yaitu model kesuksesan D&M. penggabungan dua model varian tersebut bertujuan untuk mengklarifikasi kebingungan dalam model kesuksesan D&M.
Tidak seperti penelitian Seddon dan Kiew (1996) dan Seddon (1997), Livari (2005) melakukan penelitian menggunakan model kesuksesan D&M untuk menguji kesuksesan sistem informasi keuangan dan akuntansi kota Oulu, Finlandia. Penelitian Livari (2005) menguji data longitudinal dari studi lapangan yang didapatkan dari sebuah organisasi kota praja. Dari 100 reponden 78 diantaranya berpartisipasi dalam penelitian Livari (2005).
Livari (2005) menerapkan tujuh hipotesis. Hipotesis yang diusulkan yaitu : 1) kualitas sistem persepsian (perceived system quality) terhadap kepuasan pemakai (User satisfaction); 2) Kualitas informasi persepsian (perceived information quality) terhadap kepuasan pemakai (User satisfaction); 3) Kualitas sistem persepsian (perceived system quality) terhadap penggunaan nyata (actual use); 4) kualitas informasi persepsian (perceived information quality) terhadap pengguna nyata (actual use); 5a) kepuasan pemakai (User satisfaction) terhadap pengguna nyata (actual use); 5b) pengguna nyata (actual use) terhadap kepuasan pemakai (User satisfaction); 6) Kepuasan pemakai (User satisfaction) terhadap dampak individual (Individual impact); dan 7) penggunaan nyata (actual use) terhadap dampak individual (Individual impact).
Hasil penelitian Livari (2005) menunjukkan kualitas sistem persepsian berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai, kualitas informasi persepsian berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai, kualitas sistem persepsian berpengaruh positif terhadap pengguna nyata, kepuasan pemakai berpengaruh positif terhadap dampak individual, dan penggunaan nyata berpengaruh positif terhadap dampak individual. Sedangkan kualitas informasi persepsian tidak berpengaruh terhadap pengguna nyata. Kepuasan pemakai juga tidak berpengaruh terhadap pengguna nyata, dan pengguna nyata tidak berpengaruh terhadap kepuasan pemakai. Hasil penelitian Livari (2005) kemungkinan disebabkan karena sistem informasi akuntansi dan keuangan bersifat mandatory atau wajib.
Radityo dan Zulaikha (2007) melakukan pengujian model kesuksesan D&M dalam pengembangan sistem informasi manajemen berbasis web dalam sebuah institusi (SIMAWEB). Populasi yang digunakan yaitu pengguna sistem informasi (SIMAWEB) di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Populasi dalam penelitian ini terdiri atas mahasiswa strata 1, mahasiswa diploma 3, dosen tetap dan pejabat struktural, serta tenaga administrasi yang pernah mengalami proses belajar mengajar (bagi mahasiswa) dan bekerja (bagi dosen tetap, tenaga administrasi, dan pejabat struktural). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian Radityo dan Zulaikha (2007) adalah Structural Equation Modelling (SEM) dari paket software AMOS 5.0 dalam model dan pengujian hipotesis.
Hasil penelitian Radityo dan Zulaikha (2007) menunjukkan bahwa model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (1992) tidak sepenuhnya terbukti secara empiris dalam kasus pengembangan sistem informasi manajemen berbasis web (SIMAWEB) di Fakultas Ekonomi UNDIP. Penelitian Radityo dan Zulaikha (2007) menunjukkan bahwa: (1) intensitas penggunaan sistem informasi berpengaruh positif signifikan terhadap individual impact; (2) individual impact berpengaruh positif signifikan terhadap organizational impact; dan (3) variabel information quality dan system quality tidak berpengaruh signifikan terhadap intensitas penggunaan sistem informasi dan user satisfaction.
Budiyanto (2009) dalam tesisnya, mengevaluasi kesuksesan implementasi sebuah sistem informasi dengan menggunakan pendekatan model kesuksesan D&M. Penelitian Budiyanto (2009) menguji pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan pemakai, kualitas sistem terhadap penggunaan, kualitas informasi terhadap kepuasan pemakai, kualitas informasi terhadap penggunaan, pengaruh reciprocally penggunaan dan kepuasan pemakai, kepuasan pemakai terhadap dampak individu, penggunaan terhadap dampak individu, dan dampak individu terhadap dampak organisasi.
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sragen dengan mengambil objek billing system. Billing system merupakan sebuah aplikasi penagihan pembayaran terkomputerisasi yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Alat analisis yang digunakan Budiyanto (2009) adalah pemodelan struktural (structural equation modeling/SEM) berbasis komponen dengan PLS (partial least square).
Dari delapan hipotesis yang diajukan oleh Budiyanto (2009), lima hipotesis berpengaruh signifikan yaitu: (1) kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap penggunaan dan kepuasan pemakai; (2) kualitas informasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pemakai, tetapi berpengaruh negatif terhadap penggunaan; (3) antara penggunaan dan kepuasan pemakai tidak terbukti saling mempengaruhi; (4) dampak individu terbukti secara positif signifikan dipengaruhi oleh kepuasan pemakai, tetapi tidak oleh penggunaan; dan (5) dampak individu terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap dampak organisasi.
Imam Mulyono (2010) dalam penelitiannya yang dipublikasikan di Politeknik Negeri Malang, melakukan pengujian empiris dengan model kesuksesan D&M. Penelitian Imam Mulyono (2010) dilakukan dalam rangka peningkatan transparansi dan akuntabilitas sistem informasi keuangan daerah di Jawa Timur. Penelitian Imam Mulyono (2010) mengadopsi model kesuksesan D&M untuk menguji hubungan anteseden (kualitas sistem dan kualitas informasi) dan konsekuensi (dampak individu dan dampak organisasi) terhadap keberhasilan informasi (kepuasan pengguna, yang dimaksudkan untuk digunakan). Dalam penelitian Imam Mulyono (2010) terdapat 130 responden yang berpartisipasi yang meliputi bendahara SKPD dan SKPKD di Malang dan kota Batu (di Provinsi Jawa Timur). Data dalam penelitian Imam Mulyono (2010) diperoleh melalui kuesioner kemudian melakukan analisis data dengan Structural Equation Model. Hasil penelitian Imam Mulyono (2010) menunjukkan dari sembilan hubungan hipotesis yang diuji, semua hipotesis ditemukan signifikan.
Dita Septi Elvandari  (2011) dalam skripsinya telah menerapkan model kesuksesan D&M yang dimodifikasi oleh McGill, et al (2003) dengan menggunakan 8 hipotesis dari penelitian McGill, et al (2003) dan tidak mengukur dampak organisasi. Penelitian Dita Septi Elvandari  (2011) menguji keberhasilan implementasi operasional bank umum yang bertempat di kota semarang. Sampel diambil dari 28 bank umum dengan asumsi ada empat responden dari tiap-tiap bank umum sehingga dapat diperkirakan jumlah responden yang bersedia mengisi kuesioner ada sekitar 112 orang. Empat responden yang dituju adalah teller, account officer, customer service, dan back office yang berhubungan dengan kegiatan operasional bank.
Dita Septi Elvandari  (2011) melakukan analisis data yang diperoleh dari 63 kuesioner yang kembali, dengan menggunakan analisis jalur. Analisis dalam Penelitian Dita Septi Elvandari  (2011) meliputi: uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis melalui analisis jalur. Hasil pengujian yang dilakukan menggunakan análisis jalur mendapatkan hasil sebagai berikut, variabel independen mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel independen yang lain secara kausalitas. Variabel intensitas penggunaan dan kepuasan pengguna secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (dampak kinerja individu).
Fatania Latifa (2011) dalam skripsinya menguji secara parsial model kesuksesan D&M yang diterapkan dalam pengembangan sistem informasi akuntansi di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian Fatania Latifa (2011) merupakan replikasi dari penelitian Seddon dan Kiew (1996) dengan menggunakan hipotesis yang sama seperti yang dikalukan Seddon dan Kiew (1996) yaitu :
1) Kualitas sistem terhadap kegunaan;
2) Kualitas Informasi terhadap kegunaan;
3) kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna;
4) Kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna;
5) Pentingnya sistem terhadap kegunaan;
6) pentingnya sistem terhadap kepuasan pengguna;
7) kegunaan terhadap kepuasan pengguna.
Dari tujuh hipotesis yang telah diuji oleh Fatania Latifa (2011) dengan regresi uji-t, hanya dua yang menunjukkan hipotesis diterima yakni kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna dan pentingnya sistem berpengaruh positif terhadap kegunaan. Hasil secara subtansial membuktikan bahwa model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (1992) yang diuji secara parsial sebagaimana yang telah dilakukan Seddon dan Kiew (1996) tidak semuanya terbukti secara empiris dalam pemakaian sistem informasi akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
C.Kesimpulan
Beberapa penelitian terkait telah dilakukan untuk mengindentifikasi faktor-faktor penyebab kesuksesan sistem informasi. Salah satu penelitian yang terkenal dalam bidang ini adalah penelitian DeLone dan McLean.
Perilaku Informasi didefinisikan sebagai perilaku manusia, secara menyeluruh dalam kaitannya dengan sumber dan saluran informasi. Termasuk didalamnya adalah pencarian informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta penggunaan informasi.
Budaya mempengaruhi perilaku informasi. Budaya membentuk makna perilaku informasi dan menentukan siapa yang dianggap sebagai agen informasi. Cara seseorang menangani, melakukan pertukaran, dan menggunakan informasi, sangat ditentukan oleh budaya lingkungan dimana seseorang tersebut berada
Budaya clan (harapan) dengan organisasi yang memiliki karakteristik memusatkan pada kondisi internal, integrasi, fleksibilitas dan kebebasan dalam memilih. Kondisi ini mirip sebuah keluarga


BAB III
PENUTUP

De Lone, W.H dan McLean, E.R “ The  DeLone and  McLean Model of  Information Systems Success : A Ten-Year Update. “Journal of  Managament Information System, (19:4), 2003, pp.9-30
Yeh, N, 2007. A Framework for understanding culture and its relationship to information behavior: Taiwanes aborigines information behavior,  Information Research Journal 12 (2)
Wilson, T.T., 2000, Human Information Behavior, Information Science 3(2).
Bernroider, Edward W.N, 2008, IT Governance for Enetrprise Resource Planning  Supported by The DeLone-McLean Model of Information System Success. Information & Management 45 (2008) 257-260.
Schein, E.E (1992); Organizational culture and Leadership (2nd ed). John Wiley &  Sons. Inc.
Cameron, K.S & Quinn R.E. (1999). Diagnosing and Changing Organizational  Culture Based on the Competing Values Framework, Addison-Wesley Publishing  Company. In
Surendro, K (2006), Budaya Organisasi sebagai indikator Pengukuran Kesipan  Pemerintah Dalam Menerapkan E-Goverment, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi  Informasi 2006 (SNATI 2006), Yogyakarta pp. B29-B3.
Sonatha Yance, Yuniastari. N.L.A. Kartika, Kartika L.G Surya dan Pratiwi Restu Eka, 2011 :  Analisis Hubungan Budaya Organisasi dan Perilaku Informasi pada Tingkatan Perguruan  Tinggi, KSNI STIKOM Bali.
Putra, Mardi Yudha dan M. Sali Alas, 2011 : Mengukur Kesusksesan Sistem Informasi dari  Prerspektif User Satisfaction & Net Benefits, KNSI



Demikian Postingan Tugas Makalah Akutansi II di atas, semoga dapat membantu teman-teman semua.
follow blog's nya yah bro..😀

Cisco

Cisco

Terima kasih telah mengunjungi Sisco25.com , semoga tulisan ini dapat memberi hal yang bermanfaat sebagai informasi buat teman-teman semua.

Post A Comment:

0 comments: