Jenis-Jenis IP Address, Cara Pemberian IP, Fungsi Subnet Maks
http://www.sisco25.com/

Berdasarkan cakupan penggunaannya dalam jaringan komputer sehari – hari dalam jaringan lokal maupun jaringan internet public, maka secara garis besarnya IP Address dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. IP Address Public

IP Address Publik adalah IP Address yang dimiliki oleh setiap komputer atau perangkat yang terhubung lainnya dan digunakan pada jaringan internet (publik). Kepemilikannya diatur oleh vendor-vendor terkait yang menyediakannya (contoh : Internet Service Provider).

2. IP Address Private

IP Address private adalah IP Address yang digunakan olehkomputer atau perangkat yang terhubung lainnya dan umumnya digunakan oleh jaringan berskala lokal (LAN). IP Address ini memungkinkan penggunaan alamat yang sama dengan syarat satu dan jaringan lainnya tidak saling terhubung dalam jaringan lokal.
Kemudian, jika dilihat dari bagaimana pengguna melakukan konfigurasi untuk memperoleh IP Address atau bagaimana IP Address diberikan kepada komputer atau sebuah perangkat, maka IP Address disini dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. IP Address Dinamis (Dynamic IP Address)

IP Address jenis ini adalah pemberian secara otomatis dalam jaringan public maupun private yang akan diberikan kepada komputer atau perangkat lainnya yang saling terhubung kedalam jaringan komputer secara otomatis dan akan selalu berubah – ubah setiap saat (Dinamis). Untuk pemberiannya sendiri diberikan oleh sebuah perangkat, aplikasi, sekaligus protocol di dalam jaringan komputer yang bernama DHCP (Dynamic Host Konfiguration Protocol) dan yang bertindak mengaktifkan DHCP adalah komputer / perangkat yang dijadikan sebagai DHCP Server.

2.IP Address Statis

IP Address jenis ini adalah pemberian IP Address kepada komputer atau perangkat lainnya yang terhubung kedalam jaringan komputer secara manual. Dimana pengguna harus mengetahui pengkelasan IP Address, Subnet, Gateway, dan DNS dalam sebuah jaringan.
Selanjutnya, dilihat dari daya tampung komputer atau perangkat lainnya yang terhubung kedalam jaringan komputer, sebuah IP Address dibagi kembali menjadi 2 jenis yaitu :


  • IPv4 (IP Address Versi 4)

IP Addres versi 4 atau yang lebih dikenal dengan IPv4 adalah versi yang umum dipakai pada saat ini, terdiri atas 4 oktet, dimana setiap oktet mampu menangani 255 buah komputer atau perangkat di dalamnya. Sehingga bila dikalkulasikan 255 x 255 x 255 x 255 = 4.228.250.625 buah host.
Angka besar ini untuk teknologi yang maju seperti sekarang sudahlah tidak relevan untuk menampung pengalamatan semua komputer dan perangkat yang saling terhubung. Untuk mengatasi keterbatasan ini salah satu caranya adalah menggunakan NAT (Network Address Translation), yaitu sebuah cara untuk membagi, mengubah, dan memodifikasi pemetaan dari sebuah IP Address.

  • IPv6 (IP Address Versi 6)

IPv6 atau IP Address versi 6 adalah pengalamatan versi terbaru dalam jaringan komputer, yang diciptakan untuk menangani masalah keterbatasan daya tamping dari versi sebelumnya, yaitu IPv4. Jika dibandingkan dengan IPv4 yang hanya memiliki 4 oktet dan masing – masing oktet dapat menampung 255 host, maka IPv6 memiliki 16 oktet yang masing – masing oktetnya dapat menampung 255 host. Maka jika dikalkulasikan secara keseluruhan, IPv6 dapat menampung sekitar 3,4 Trilyun host.

Cara Pemberian IP Address


Istilah pada jaringan komputer yang sering kita dengar mengenai pemberian ip address yaitu, IP DHCP (Dynamic) dan IP Static. Dua metode ini sering dipakai untuk menentukan cara mengatur atau memberi alamat IP address terhadap sebuah komputer sehingga dapat terhubung dengan komputer lain dalam sebuah jaringan komputer.
Mungkin bagi Anda yang sudah lama berkemelut dalam dunia IT Networking, tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Tapi tidak menutup kemungkinan masih ada orang awam yang belum mengenal istilah ini. Oleh karena itu, hal ini mesti diperjelas lagi.

Ada dua cara yang biasa dilakukan untuk memberikan alamat IP address terhadap komputer dalam sebuah jaringan.

1. Secara Manual (Statis)

Pengertian manual dalam hal ini adalah user dengan level administrator melakukan konfigurasi terhadap komputer satu persatu, menentukan, mengisi IP address, subnetmask, default gateway, dan DNS. Dengan kata lain semua konfigurasi dilakukan oleh administrator. Dalam hal ini berarti IP address yang telah dikonfigurasi bersifat statik, yang artinya setiap terjadi perubahan, maka sang administrator harus melakukan konfigurasi ulang secara manual dan satu persatu. IP yang dikonfigurasi secara manual ini sering diistilahkan sebagai IP Static.

2. Secara Dinamis

Metode ini menggunakan protocol Dynamic Host Configuration Protocol disingkat DHCP. Pada protokol ini, sistem konfigurasi ip address pada klien dalam sebuah jaringan dilakukan secara otomatis dan dinamis. Secara otomatis, itu berarti metode pengalokasian IP address, subnetmask, default gateway, DNS dan WNS dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa dilakukan manual oleh sang administrator. Secara dinamis berarti setiap jangka waktu tertentu konfigurasi dari IP
address dicek dan diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan oleh
administrator jaringan dan dilalukan secara otomatis tanpa melibatkan
peran dari si admin komputer.Metode pengalamat IP address semacam ini dikenal dengan istilah IP DHCP.


FUNGSI SUBNET MASK

Subnet Mask fungsinya ada dua:

1. Untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID
2. Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah “local” atau “remote”.

Untuk fungsi pertama, sudah dibahas di awal, lalu untuk fungsi kedua, ya kita sama2 maklum bahwa tiap komputer dalam jaringan TCP/IP punya routing table, iya toh?? Coba aja masuk ke command-prompt, lalu ketikkan C:\route print
Hasilnya : angka2 yang menunjukkan berbagai alamat yang dikenali oleh si komputer tersebut. Bila komputer tsb berada pada suatu alamat network, katakanlah 131.107.1.0 255.255.255.0 dan terdapat alamat network lainnya, katakanlah 131.107.2.0 255.255.255.0 maka kedua alamat network tsb kita bisa temukan dalam result ‘C:\route print’ tadi.
Dalam hal ini, 131.107.1.0 adalah local network bagi komputer tsb, sedangkan 131.107.2.0 adalah network lainnya yang apabila didalamnya terdapat host, maka host tsb di konsiderasi sebagai “remote host” atau host/komputer yag berbeda alamat networknya dgn si komputer tadi.

SUMBER


https://www.bobby.blogs.or.id
https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-jenis-jenis-ip-address/
http://www.pintarkomputer.com/2-metode-setting-ip-address-di-klien/

Baca Juga : Pengertian Model Osi dan DOD
Cisco

Cisco

Terima kasih telah mengunjungi Sisco25.com , semoga tulisan ini dapat memberi hal yang bermanfaat sebagai informasi buat teman-teman semua.

Post A Comment:

0 comments: